Jumat, 28 Januari 2011

Panen kedua jangkrik ku

     Panen jangkrik keduaku cukup memuaskan,hasilnya 40 karung dimana 1 karung berisi 1,3 kg jangkrik dewasa.Standar pembelian buat agen 1,2 kg-1,5 kg d Jabodetabek.
     Panen kedua hari Kamis siang tanggal 27-01-2011 jam 11.00 wib.Pembeli adalah Agen besar Leo Manihuruk dari Rawa kalong,Bekasi.Dari naruh telur jangkrik 1 Kg (beli dari mas Konsum di Rawa bambu Bekasi)di dalam Batako(kamar) ukuran (3M x 3M x60cm) dapet jangkrik hidup 40 karung untuk dijual ke Leo manihuruk dan kira kira 2 Kg untuk indukan lagi.Kata yang beli nih Kondisi jangkrik bagus,sehat,lincah,dan besarnya sama rata.Kalau dihitung secara komersil yah untung tipiss..piss piss,jangkrik dibeli Rp.28.000,-/karung.Total 40 karung x Rp 28.000 =Rp.1.120.000

     Kata Leo Manihuruk,Agen besar dan juga sesepuh yang udah pengalaman didunia persilatan jangkrik nih kondisi jangkrik sangat bagus tapi lain kali lebih baik lantai dilapisi serpihan kayu biar lembab.
     Yang terakhir MITHOS TERNAK JANGKRIK suasana HATI harus sabar,tenang,kalem,lembut,mesra,sayang gak boleh kemrusung,uring-uringan,
marah,panas,ngambek,sebel,benci.
     Terima kasih kuucapkan kepada Tuhan Maha Pengasih dan semua pihak yang terus mendoakan kita tuk bekerja lebih baik.Horas

"Lebih baik kita gagal daripada tidak pernah mencoba"

Kamis, 06 Januari 2011

Yang perlu diperhatikan dalam beternak Jangkrik

Jangkrik adalah binatang yang biasanya menjadi mainan anak-anak, terutama karena dapat mengeluarkan suara yang nyaring, dan dijadikan binatang aduan. Namun demikian, jangkrik ddapat pula dibudidayakan sebagai usaha yang menguntungkan untuk menambah pendapatan keluarga.Kegunaan jangkrik sangat banyak antara lain sebagai pakan burung, pengganti tepung ikan dalam pakan ayam dan aebagai pakan ikan seperti arwana.

Peluang usaha dalam bidang jangkrik masih terbuka secara luas, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri tetapi juga memenuhi kebutuhan pasar di luar negeri seperti Jepang, Taiwan, Korea Selatan, Amerika Serikat dan negara-negara di Eropa. Bahkan Filipina dan Malaysia ternyata membutuhkan jangkrik dari Indonesia.

Apabila dalam waktu senggang, anda sempat jalan-jalan ke pasar burung yang ada di Jakarta, misalnya di jalan Pramuka atau di jalan Barito, akan dijumpai beberapa pedagang burung yang menyediakan pula jangkrik sebagai barang dagangannya. Seekor jangkrik dijual kurang lebih seharga Rp 50,00/ekor. Jangkrik yang dipasarkan pada umumnya mulai yang belum tumbuh bulu sayapnya atau disebut clondo sampai dengan jangkrik dewasa yang telah mempunyai sayap. Walaupun telah ada beberapa peternak yang membudidayakan jangkrik, namun pada hari-hari tertentu, biasanya hari Sabtu atau Minggu, kebutuhan akan jangkrik meningkat sedangkan persediaan jangkrik terbatas, sehingga konsumen harus datang lebih pagi guna mendapatkan jangkrik untuk pakan binatang piaraannya. Gambaran ini hanyalah menunjukan suatu segmen pasar yang terbatas yaitu pada dua tempat tersebut di atas. Padahal, jangkrik tidak hanya digunakan untuk pakan binatang kesayangan saja melainkan dibutuhkan untuk keperluan lain dalam skala yang lebih besar, seperti untuk kebutuhan ekspor ke luar negeri. Harga jangkrik dalam skala ekspor berkisar antara Rp 1.000,00/ekor untuk Singapura, dan 0,2 US$/ekor untuk Amerika. Dengan memperhatikan kebutuhan pasar yang masih cukup luas, maka budidaya jangkrik masih mempunyai prospek yang cerah dan pantas dikembangkan.

Jangkrik termasuk bangsa serangga bersayap lurus, tergolong kelas insecta (serangga). Jangkrik hidup di bawah rerumputan kering, di balik bebatuan dan di bawah bongkahan tanah. Jangkrik mempunyai siklus hidup yang tidak begitu panjang, tumbuh dan berkembang di iklim basah.

Untuk melaksanakan kegiatan budidaya jangkrik tidak memerlukan persyaratan yang rumit, sejumlah biaya yang besar, tempat yang luas, serta pengetahuan yang tinggi. Yang diperlukan hanyalah modal kesabaran dan ketelatenan.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam beternak jangkrik ialah sebagai berikut:

a. Ada dua alternatif yang dapat dipilih. Bagi peternak pemula dalam beternak jangkrik, yaitu dengan penetasan telur dan mengembangbiakkan melalui perkawinan induk pejantan untuk mendapatkan telur. Telur dapat diperoleh dari peternak jangkrik.

b. Metode penetasan telur jangkrik ada beberapa cara:

1. Dengan memakai kain kaos. Telur ditaruh pada kain kaos dan disemprot air dengan memakai sprayer. Usahakan air jangan sampai mengenai telur. Jarak penyemprotan kurang lebih satu lengan. Setelah disemprot, kemudian kain dilipat dalam empat lipatan. Selanjutnya ditaruh pada stoples plastik yang telah dibersihkan. Pada bagian atas diberi penutup dengan ventilasi decukupnya. Kelembapan udara di dalam stoples selalu dikontrol agar tidak terlaulu basah atau terlalu kering. Jika terlalu basah, akan memudahkan tumbuhnya jamur yang dapat merusak telur. Sebaliknya, apabila kelembapan udara di dalam stoples terlalu kering, telur tersebut menjadi gabuk, dan embrio tidak kuat memecah kulit telur tersebut, akibatnya bibit mati sebelum menetas. Telur jangkrik akan menetas sekitas 5-6 hari.

2. Dengan cara memakai media pasir yang sudah dilembapkan. Pasir yang sudah disterilkan dengan dijemur atau digoreng untuk mematikan hama yang mungkin terbawa dalam pasir. Selanjutnya pasir dibiarkan mendingin dengan sendirinya dan disemprot air dengan menggunakan sprayer agar lembap dan basah. Tuangkan pasir tersebut pada loyang atau tempat lain dengan ketebalan pasir sekitar dua sentimeter. Kemudian telur ditaburkan di atas pasir, setelah itu ditutup dengan pasir dengan ketebalan setengah sentimeter.

c. Setelah telur menetas menjadi nimfa clindo kecil, letakkan di ember plastik dan bagian atas diberi lakban agar clondo tidak keluar. Pada usia 7-10 hari, clondo dipindahkan dan diberi pakan misalnya gambas yang dipotong tipis-tipis dan makanan tambahan seperti pur 511 atau 521. atau tepung ramuan yang terdiri dari kacang hijau, kedelai, beras mentah, beras jagung, tepung ikan dan usfa mineral, yang digoreng sangrai (tidak menggunakan minyak) dan dihaluskan. Untuk nimfa yang usianya antara 20 sampai dengan 30 hari, menu pakannya ditambah dengan daun krokot, dan singkong, daun kacang, daun klobot, daun jagung muda, dan ubi atau wortel. Pada usia menjelang panen atau 30-40 hari diberikan jagung muda sebagai makanan tambahan. Untuk mempercepat pertumbuhan jangkrik, ditambahkan multivitamin.

d.Kandang jangkrik terdiri dari beberapa ukuran, antara lain ukuran kecil yaitu 80x 120x30 cm, yang pada salah satu sisinya terbuat dari kawat kasa, bisa menampung untuk satu sendok telur. Sedangkan kandang besar biasanya berukuran 90x180x30 cm, yang bisa menampung dua sendok telur. Pada kandang yang terbuat dari triplek baru, hendaknya pada sisi dsalam dilapisi dengan tanah yang berfungsi sebagai pelapis terhadap bahan kimia pada lem triplek, sekaligus memberi kesan seperti lingkungan alami bagi jangkrik.

e. Media persembunyian. Karena jangkrik termasuk binatang kanibal/bisa memangsa binatang sejenisnya, maka tempat persembunyian harus dibuat dengan cara mengeringkan daun klaras, daun jati, daun ilalang, jerami atau daun sukun yang sudah dikeringkan dan disterilkan. Selanjutnya daun digulung kecil, semacam lorong, sehingga dapat digunakan sebagai tempat persembunyian. 



f.Bila kandang jangkrik bocor dan jangkrik yg baru menetas keluar dari kandang,jangan khawatir!segera ambil daun pisang muda dan letakkan dilantai.Jangkrik akan memakan daun pisang itu lalu masukkan daun pisang yg dihinggapi jangkrik itu ke kandang.Periksa kandang yang bocor dan tutup sementara waktu dengan tanah basah.

g.Selamat mencoba beternak Jangkrik,lebih baik gagal daripada tidak pernah mencoba.Horas